DOMBA GARUT BERKUALITAS
DOMBA GARUT.....satwa/ternak asli indonesia yang unik secara keseluruhan...dan merupakan kekayaan indonesia yang patut kita jaga dan lestarikan bersama..kami dari NUZA FARM mengajak kita semua untuk mencintai DOMBA GARUT...selain pemanfaatan dagingnya..domba ini juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi kalangan pecinta / pemulianya.mari kita jaga kelestariannya dan keseimbangan budidayannya bersama...salam penulis :)
Minggu, 06 September 2015
NUZA FARM Spc..,DOMBA GARUT SUPER, BBM : 593BAC41 (AGAM)
ON SALE PEJANTAN 2THN JAWARA,PEJANTAN TANGGUH,SUPER GRADE A Bb: -+85KG
@IDR 7.500.000.(NEGO) CALL/SMS 082211141552 POSISI BEKASI.
Kamis, 23 April 2015
Mengapa Memilih Domba Garut ???
Mengapa Memilih Domba Garut
Peluang usaha ternak domba masih tetap menggiurkan. Alasannya sederhana saja “Jumlah permintaan pasar jauh lebih tinggi daripada ketersediaan domba dan bahkan Indonesia masih harus mengimpor untuk mencukupi kebutuhan daging dalam negeri.
Fakta yang mudah dibuktikan dilapangan domba Garut lebih mampu memberikan kepuasan kepada para peminatnya. Lalu keunggulan apa saja yang dimiliki Domba paling popular di Indonesia itu.- Produktivitas tinggi: Satu induk domba Garut betina mampu memberi rata rata 2 ekor anak atau lebih setiap 8 bulan sekali atau 3 kali dalam 2 tahun. Dengan tingkat produktifitasnya yang tinggi ini tentunya sangat bagus untuk dijadikan program “melipat gandakan domba ternak” sehingga cepat memberikan hasil kepada para peternak.
- Penghasil daging: Keistimewaan lain dari domba Garut adalah kandugan karkas (daging dan tulang) yang mencapai 50 persen dengan berat badan berkisar antara 40 hingga 80 kg. Bandingkan dengan domba jenis lain yang hanya memiliki kandungan karkas 40 persen saja, padahal pakan yang diberikan sama.
- Tingkat pertumbuhan yang tinggi: Setiap bulannya berat badan domba Garut akan meningkat antara 2.5 sampai 3kg sehingga dalam umur satu tahun domba garut bisa mencapai bobot 60 kg, sementara domba lokal paling berat hanya 30 kg. Padahal, harganya sama.
- Pemuas para penghobi: Domba Garut jantan menawarkan dua keistimewaan:
Pertama: program domba “laga”. Domba Garut memiliki postur tubuh yang lebih besar dan tegap bila dibandingkan domba jenis lain, penampilan tanduknya sangat beraneka ragam, cantik dan bisa dibentuk menurut selera tuannya. Dan yang terpenting tentu saja sifatnya yang “temperamental” khas domba laga.
Domba Garut laga terbagi kedalam tiga kelas
- Kelompok kelas A dengan berat badan 60 – 80 kg.
- Kelompok kelas B dengan berat badan 40 – 59 kg.
- Kelompok kelas C dengan berat badan 25 – 39 kg.
Kedua: program domba “pedaging”. Selain kandungan karkasnya yang menjanjikan keuntungan besar ditambah pertumbuhan badannya yang demikian pesat, Daging domba Garut dikenal juga akan kelezatan rasanya sehingga sangat diminati masyarakat didalam maupun diluar negeri.
5. Mudah dipellihara: bahkan seorang petani kecilpun sudah terbiasa memelihara domba Garut. Maka pintu “kemitraan” diantara kaum pemodal dengan para petani selalu terbuka lebar setiap saat. System “bagi hasil” adalah system yang paling disukai dalam kemitraan ternak domba Garut.
Sebuah kelompok ternak domba Garut yang sedang menjalin kemitraan dengan para petani kecil sangat mudah dilirik oleh managemen bank untuk berinvestasi. Dan itu berarti saat saat memetik “sukses.”
* SUMBER :http://usahadombagarut.blogspot.com/
PERAWATAN ANAK DOMBA PRA SAPIH
Perawatan anak domba pra sapih.
1. Mengamati sifat keindukan induk domba.
Sebagaimana halnya manusia, kelangsungan hidup anak domba yang baru lahir pun sangat bergantung kepada induknya. Bayi domba memperoleh kehidupan dari induk melalui air susunya dan sifat keindukannya. Tetapi ancaman atas keselamatan bayi domba bisa juga datang dari induk yang tidak memiliki sifat keindukan seperti;
· Induk tidak mau menyusui; dalam menghadapi kasus seperti ini, peternak khendaknya bersikap arif tidak lekas marah dan kecewa. Induk yang tidak mau menyusui anaknya bisa juga karena factor pengalaman pertama memiliki anak. Berikan “latihan menyusui” dengan cara membantu “menyusukan” anaknya “2 kali pagi dan sore hari” selama“30 menit” lamanya per sekali menyusukan. Lakukan pekerjaan ini selama seminggu dengan harapan induk menjadi terbiasa. Umpama lewat seminggu masih juga tidak mau menyusui malah jejeretean kecentilan,“diperah” saja susunya lalu diminumkan keanaknya.
· Induk yang tidak mampu memproduksi air susu; kendala ini erat kaitannya dengan metoda perawatan induk bunting yang salah. Tetapi apapun factor penyebabnya sementara dilupakan saja dulu untuk dijadikan pedoman dikemudian hari. Menyediakan susu pengganti jauh lebih penting untuk anak domba. Susu pengganti bisa diperoleh dengan dua cara;
Pertama: anak diberikan kepada induk yang sedang menyusui anak tunggal atau induk yang ditinggal mati anak anaknya sambil terus diamati.
Kedua: apabila tidak diperoleh induk pengganti, berikan susu sapi murni jangan beri susu “pabrikan” karena alat pencernaan orok domba masih lemah sehingga beresiko kematian
.
· Induk yang suka menendang nendang dan mengusir anaknya;upaya yang dilakukan untuk menangani induk kurang ajar seperti ini memasang sekat pemisah induk dengan anak dikandang yang sama. Mereka dipertemukan hanya pada saat peternak menyusukan anaknya saja sambil terus diamati tingkah polah si induk. Umpa terlihat gelagat baik pada induk sekat pemisah disingkirkan.
· Gelagat buruk induk domba sudah terlihat sejak anaknya lahir ia tidak mau membersihkan lendir disekujur tubuh anak anaknya.
2. Air susu menu utama anak domba yang baru lahir.
Setelah induk atau peternak berhenti membersihkan bulu anak domba dari lendir dan kotoran bawaan lahir, anak domba akan bergerak reflek mencari putting susu induk. Inilah saatnya bagi peternak akan memperoleh keyakinan tentang type kepribadian induk. Type induk yang baik yang memiliki sifat keindukan, atau type induk tidak baik atau diantara keduanya yang masih bisa diupayakan supaya baik.
· Kekebalan tubuh anak domba hanya bisa didapat dari air susu. Oleh karena itu selambat lambatnya 2 jam setelah kelahiran anak domba sudah harus mendapatkan air susu. Anak domba membutuhkan kolostrum kira kira 10 % dari berat badannya.
· Pada saat anak sedang menyusu pastikan air susu benar benar keluar atau tidak.
· Bila tidak keluar, segera beri susu sapi murni yang sudah dikemas didalam botol dan sudah dipanaskan terlebih dahulu dengan patokan 2liter/hari/3ekor dengan dua kali memberikan.
· Susu pengganti juga diberikan apabila induk melahirkan lebih dari 2 ekor anak karena induk domba hanya memiliki “2 putting susu”. Caranya harus bergiliran dengan adil dan bijaksana :D. cara lain dengan diberikan kepada induk lain yang sedang menyusui anak tunggal atau induk yang ditinggal mati anak anaknya.
· Program pemberian susu pengganti ini selanjutnya setiap pagi dan sore hari dilakukan minimalnya selama satu bulan.
· Manfaat memisahkan Cempe umur 1 – 3 minggu dari induknya dengan penyekat dikandang yang sama untuk memberi keleluasaan kepada induk dalam memproduksi air susunya sehingga ketika cempe menyusu dipagi dan sore hari kondisi air susu sedang penuh sempurna.
· Membantu menyesukunan anak kepada induknya juga perlu dilakukan untuk cempe/anak domba yang bobot tubuhnya terlalu kecil (1 kg.)
· Dalam keadaan normal (anak menyusu pada induknya) fase menyusui ini berlansung selama 3 minggu.
· Minggu pertama pasca kelahiran adalah masa masa rawan kematian anak domba. Oleh karenanya perlu lebih diperioritaskan.
3. Mulai memberi pakan.
Anak domba sudah boleh diberi pakan berupa rumput rumputan pada saat usia mencapai 4 sampai 6 minggu. Artinya anak domba pra sapih bisa memperoleh nutrisi sebanyak 50 persen selain dari susu ibunya.
Pertolongan terhadap induk domba saat kesulitan melahirkan.
Pertolongan terhadap induk domba saat kesulitan melahirkan.
Menanti sambil mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sungguh besar sekali manfaatnya lebih lebih bagi seorang peternak pemula karena dia akan selalu mencari informasi tentang apa saja yang dibutuhkan bayi domba ketika saatnya lahir tiba.
TIDAKAN MENYAMBUT BAYI DOMBA
Luapan kegembiraan akan hadirnya anggota baru dari domba kesayangan kita khendaknya diwujudkan dengan tindakan nyata.
1. Pengecekan kandang kelahiran dan perlengkapannya.
Yang dimaksud persiapan pada hari menjelang kelahiran anak domba seyogyanya bukan lagi“pengadaan” melainkan “pengecekan” kandang dan perlengkapannya yang sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Periksa apakah kandang dan perlengkapannya benar benar yakin telah memenuhi syarat dan siap pakai, apakah semuanya lengkap, tidak ada yang kurang/hilang. Adapun tentang kandang beserta perlengkapannya secara terperinci DIBAHAS DISINI.
2. Senantiasa mencurahkan perhatian pada “cuaca.”
Hujan yang disertai angin kencang, sekalipun hujan atau angin kencang saja, dan juga musim dingin semuanya merupakan cuaca sangat buruk yang patut diwaspadai oleh para peternak yang sedang menanti saat saat kelahiran anak domba. Ketiga factor diatas selalu menimbulkan udara dingin yang sama sekali tidak bisa diterima oleh anak domba yang baru lahir sehingga mengakibatkan “stress” dan akibat dari stress adalah “kematian dini”.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengatasi ketiga situasi diatas haruslah yang memberi kehangatan didalam kandang, misalnya; dinding bambu, terpal, jerami kering dan alat pemanas. (BACA KANDANG).
3. Hadir pada saat domba melahirkan.
Dalam keadaan normal, sekitar 45 menit setelah pecahnya ketuban anak domba akan lahir.
Dengan berpedoman kepada tanda tandanya itu peternak sudah siap menjadi bidan dihari yang dinanti nantikannya untuk membantu melancarkan proses persalinan induk domba. Jadi tidak bakal ada alasan kecolongan.
Proses kelahiran adalah proses antara hidup dan mati, oleh karenanya mengamati induk domba yang sedang melahirkan adalah suatu keharusan mengingat cukup sering terjadi “induk domba yang mengalami kesulitan saat melahirkan (distokia)” yang umumnya diderita oleh domba yang dipelihara dikandang yang diakibatkan oleh berbagai factor penyebab seperti;
- Bentuk bokong induk yang kecil,
- Anak kembar yang memiliki bobot terlalu besar.
- Posisi janin yang tiidak normal ( salah satu kaki depan melengkung kebelakang, kepala melipat ke belakang, posisi terbalik/nyungsang). Lihat gambar.
- Usia kehamilan yang melampaui batas waktunya.
- Pernah mengalami keracunan makanan saat bunting terutama pada usia kebuntingan 14 hari.
Apabila lewat 45 menit setelah pecahnya ketuban anak domba belum juga keluar itu tanda tanda induk domba mengalami kesulitan dalam melahirkan, segera memberikan pertolongan dengan cara
a. Pastikan sepasang tangan anda sudah dibersihkan dengan sabun dan tidak berkuku panjang. kemudian bersihkan vulva (otot vagina) dan sekitarnya dengan menggunakan sabun mandi sampai bersih.
a. Pastikan sepasang tangan anda sudah dibersihkan dengan sabun dan tidak berkuku panjang. kemudian bersihkan vulva (otot vagina) dan sekitarnya dengan menggunakan sabun mandi sampai bersih.
b. Tindakan berikutnya mengolesi tangan dengan minyak goreng atau vaselin kemudian masukan tangan anda kedalam vagina induk untuk membetulkan posisi janin. Vagina memiliki kelenturan fisik, jadi tidak usah khawatir melakukannya asalkan berhati hati.
c AKTIVITAS TANGAN DIDALAM VAGINA INDUK DOMBA
pertolongan terhadap induk yang mengalami kesulitan dalam melahirkan.
- Gunakan jari jari tangan anda dengan sentuhan sentuhan lembut untuk merasakan posisi bagian bagian anggota tubuh anak domba.
- Pusatkan pada pencarian kaki, untuk memastikan kaki depan atau belakang yang tersentuh lanjutkan dengan pencarian anggota tubuh yang lain, apabila kepala yang tersentuh maka kaki yang tersentuh tadi kaki depan, andai pantat yang tersentuh berarti kaki belakang. Ciri ciri lain untuk kaki belakang adalah posisi jari yang menghadap ke atas dan yang depan adalah sebaliknya.
- Letakan kepala/pantat janin diantara telunjuk dan jari tengah.
- Kemudian umpama telunjuk sedang bersama sebelah kaki yang telah ditemukan dan posisinya sudah lurus mengarah mulut vagina maka jari tengah digunakan untuk mencari serta meraih kaki yang sebelahnya lagi/yang menekuk dan meluruskannya hingga sepasang kaki anak domba menjadi lurus sejajar.
- Selanjutnya tarik sepasang kaki tersebut dengan mengikuti “irama dorongan dari induk” juga dengan ekstra hati hati, tenang dan perlahan lahan. Ingat anda seorang bidan yang jauh dari sifat “memaksa”.
- Inti dari oprasi ini adalah meluruskan sepasang kaki depan/belakan serta kepala supaya menghadap mulut vagina sedangkan yang ditarik hanyalah sepasang kakinya saja.
- Berbeda bentuk permasalahan (ketidak normalan posisi janin domba) berbeda pula cara penanganny.
posisi yang tidak normal
d. Setelah anak domba berhasil dilahirkan, segera membersihkan “lendir” dilubang hidung dan mulut bisa menggunakan seutas “jerami kering yang halus” atau dengan cara memegang sepasang kaki belakang kemudian diayun ayunkan secara perlahan lahan, tujuannya supaya anak domba bisa bernafas dengan normal.
e. Biarkan induk menjilati bayinya itu sampai lendir hilang dan bersih sama sekali.
f. Potong tali pusar dengan menggunakan pemotong yang “steril” dan sisakan kira kira 2cm, setelah itu oleskan “yodium” sebagai antiseptic gunanya untuk mencegah penyakit “Radang Pusar.
CATATAN.
- Melihat cara cara penangan kasus ini jelas sekali tidak mungkin dilakukan oleh orang yang baru coba coba. Pendamping yang ahli harus menyertai.
- Betapa pentingnya mempelajari cara penangan kasus ini sejak dini dengan cara ikut bergabung dengan kelompok ternak domba dilingkungan kita karena selain mudah menerima penyuluhan juga mudah ditemui peternak lain yang sama sama sedang menanti kelahiran anak domba. Dengan demikian ketika ada domba milik peternak lain yang melahirkan lebih dulu kita bisa ikut menangani sambil belajar.
JENIS JENIS DOMBA DI DUNIA
Mari belajar Mengenai Domba
Dear All.....
Hari ini Mari kita mempelajari macam macam Domba yah... ini adalah hasil dari penulisan teman web kita semoga berguna
Jenis-jenis Domba (Biri-biri)
(Domba Garut, Batur, Texel/Dombos, Kibas, Gembel, dsb). Dengan semakin banyaknya (kuantitas) dan semakin mampunya (kualitas) peternak melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin sulit menentukan jenis domba. Namun demikian disini akan diuraikan secara singkat jenis-jenis domba yang ada di Indonesia (beredar di pasaran), kemudian barulah jenis domba yang ada di luar negeri.
1. Domba Garut (Domba Priangan)
Menurut para pakar domba seperti Prof. Didi Atmadilaga dan Prof. Asikin Natasasmita, bahwa Domba Garut merupakan hasil persilangan segitiga antara domba lokal (asli Indonesia), Domba Cape/Capstaad (Domba Ekor Gemuk atau Kibas) dari Afrika Selatan dan Domba Merino dari Asia Kecil. Yang dibentuk kira-kira pada pertengahan abad ke 19 (±1854) yang dirintis oleh Adipati Limbangan Garut.
2. Domba Texel Wonosobo (Dombos)
PPada tahun 1954/1955 Pemerintah mendatangkan 500 ekor Domba Texel dari Belanda dan dialokasikan ke beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah (Baturaden Banyumas dan Tawangmangu Solo) dan Jawa Timur, tetapi daerah tersebut tidak mampu mengembangkannya. Akhirnya tahun 1957, dipindahkan ke Daerah Wonosobo. Ternyata penduduk Wonosobo mampu mengembangkan Domba Texel tersebut, akhir tahun 2006 populasi mencapai 8.753 ekor.
4. Domba Ekor Tipis (Domba Gembel)
5. Domba Ekor Gemuk (Domba Kibas)
6. Domba Hampshire
7. Domba Polwarth
8. Domba Portland
9. Domba Rambouillet
10. Domba Norwegia (Villsau)
Hari ini Mari kita mempelajari macam macam Domba yah... ini adalah hasil dari penulisan teman web kita semoga berguna
Jenis-jenis Domba (Biri-biri)
(Domba Garut, Batur, Texel/Dombos, Kibas, Gembel, dsb). Dengan semakin banyaknya (kuantitas) dan semakin mampunya (kualitas) peternak melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin sulit menentukan jenis domba. Namun demikian disini akan diuraikan secara singkat jenis-jenis domba yang ada di Indonesia (beredar di pasaran), kemudian barulah jenis domba yang ada di luar negeri.
1. Domba Garut (Domba Priangan)
Sekitar 70 tahun kemudian yaitu tahun 1926 Domba Garut telah menunjukan suatu keseragaman, misalnya bentuk tanduk yang besar melingkar diturunkan dari Domba Merino.
Pada awalnya domba priangan atau domba garut ini berkembang di Priangan (Jawa Barat), terutama di daerah Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya. Namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Domba ini dipelihara selain sebagai domba potong atau domba pedaging, juga dipelihara sebagai domba aduan.
Ciri-ciri domba garut :
Bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks.
Domba priangan jantan memiliki tanduk besar dan kuat, melengkung ke belakang berbentuk spiral, dan pangkal tanduk kanan dan kiri hampir menyatu. Sedangkan domba betina tidak memiliki tanduk, panjang telinga sedang, dan terletak di belakang tanduk.
Domba jantan mempunyai berat 40-80 kg, sedangkan betina 30-40 kg.
Kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga.
Keunggulan domba priangan ini adalah kulitnya merupakan salah satu kulit dengan kualitas terbaik di dunia, selain itu dengan leher yang kokoh dan tubuh yang besar, kuat, domba ini sesuai untuk domba aduan. Keunggulan lainnya adalah penghasil daging yang sangat baik dan mudah dipelihara.
2. Domba Texel Wonosobo (Dombos)
Domba Texel atau juga dikenal dengan nama Dombos yang artinya Domba Texel Wonosobo. Pada bulan Juli 2009, peternak di Lampung Timur mendatangkan 75 ekor betina dan 1 pejantan domba Texel yang didatangkan dari daerah Dieng Wonosobo, dan ternyata dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik di daerah Lampung Timur yang bersuhu panas.
PPada tahun 1954/1955 Pemerintah mendatangkan 500 ekor Domba Texel dari Belanda dan dialokasikan ke beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah (Baturaden Banyumas dan Tawangmangu Solo) dan Jawa Timur, tetapi daerah tersebut tidak mampu mengembangkannya. Akhirnya tahun 1957, dipindahkan ke Daerah Wonosobo. Ternyata penduduk Wonosobo mampu mengembangkan Domba Texel tersebut, akhir tahun 2006 populasi mencapai 8.753 ekor.
Domba Texel mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan dari domba jenis lain yaitu : Mempunyai bulu wol yang keriting halus berbentuk spiral berwarna putih yang menyelimuti bagian tubuhnya kecuali perut bagian bawah, keempat kaki dan kepala. Postur tubuh tinggi besar dan panjang dengan leher panjang dan ekor kecil.
Domba Texel tergolong ternak unggulan yang berpotensi sebagai penghasil daging. Bobot badan dewasa jantan dapat mencapai 100 kg dan yang betina 80 kg dengan karkas sekitar 55 %. Dalam penggemukkan secara intensif dapat menghasilkan pertambahan berat badan 265 – 285 gram/hari. Masyarakat Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah telah banyak merintis usaha penggemukan intensif terhadap Domba Persilangan Texel dengan Domba Lokal, yang menghasilkan keuntungan memadai. Di samping itu Domba Texel dapat menghasilkan bulu wool berkualitas sebanyak 1000 gram/ekor/tahun, yang dapat diolah sebagai komuditas yang mempunyai nilai tambah. Di pedesaan Wonosobo yang potensial Domba texel telah dirintis industri rumah tangga yang mengolah bulu wool Domba Texel.
Domba Texel tergolong ternak yang cepat berkembang biak, dapat beranak pertama kali pada umur 15 bulan dan selanjutnya dapat melahirkan setiap delapan bulan. Anak pertama cenderung tunggal dan anak berikutnya kadang-kadang kembar dua. Domba Texel mempunyai karakter genetik yang cenderung dominan. Di Kabupaten Wonosobo, Domba Texel telah banyak memberi kontribusi genetik terhadap domba-domba lokal melalui proses kawin silang, menghasilkan domba domba persilangan yang potensial sebagai penghasil daging.
Kendala pengembangan Domba Texel justru karena tingginya permintaan dari luar daerah yang disinyalir untuk di ekspor ke Malaysia. Hal ini sebenarnya meningkatkan pamor dan nilai harga Domba Texel itu sendiri, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak dan pedangan Domba Texel. Namun di sisi lain, bila pengeluaran ke luar daerah tak dikendalikan, bisa mengancam terjadinya pengurasan ternak. Kendala lain, perkembang biakan Domba Dexel masih tergantung pada kawin alam, berhubung belum terdapatnya Produsen Frozen semen Domba Texel.
Pemerintah telah berupaya melestarikan Domba Texel melalui Program Village Breeding Centre (VBC) Domba Texel yang meliputi kegiatan pendataan, droping Domba Texel Gaduhan Pemerintah, sosialisasi dan promosi pelestarian maupun teknik budidaya serta pelatihan pengolahan bulu, kulit dan daging Domba Texel.
3. Domba Batur Banjarnegara (Domas)
Domba Batur (atau Domas) sebenarnya merupakan domba hasil persilangan dari domba lokal yaitu domba Ekor Tipis (Gembel), domba Suffolk dan domba Texel. Pada 1984, kelompok tani ternak di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berusaha menyilangkan domba bantuan presiden dengan domba lokal. Persilangan domba asal Tapos dan domba lokal menghasilkan keturunan yang oleh warga dinamai domba Batur atau Domas.
Pada awalnya berkembang di daerah Banjarnegara dan menjadi ikon Banjarnegara, dan sejak tahun 2009 mulai berkembang di beberapa daerah Jawa dan Sumatera.
Domba batur jantan maupun betina adalah tipe domba potong yang merupakan penghasil daging yang baik.
Ciri-ciri Domba Batur :
Tubuhnya besar dan panjang.
Kaki cenderung pendek dan kuat.
Domba jantan maupun betinanya tidak memiliki tanduk.
Kulitnya relatif lebih tipis dibandingkan domba garut, kibas, atau gembel, namun bulunya tebal.
Warna bulu dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bagian muka domba.
Keunggulan utama domba Batur ini adalah berat badannya. Untuk domba jantan dewasa berkisar antara 90-140 kg dan domba betina 60-80 kg, serta tinggi badan domba jantan dapat mencapai 75 cm dan tinggi domba betina 60 cm.
Domba Batur ini memang istimewa montok/gemuk, pada umur dua tahun domba jantan umumnya sudah bisa mencapai bobot 100 kg dan betina 80 kg. Bahkan, domba jantan yang bagus dapat mencapai bobot 140 kg. Domba dengan bobot seperti ini biasanya dijadikan pejantan.
Proporsi dagingnya (bukan karkas yang masih bertulang) juga tinggi. Dagingnya lebih empuk dan lemaknya lebih tinggi. Untuk sate lebih bagus.
Domba Batur mulai dapat dikawinkan pada umur 8 bulan saat si betina mencapai bobot 50—60 kg. Satu ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor betina. Betina bunting selama lima bulan dan rata-rata jumlah anaknya 1,5 ekor per kelahiran.
4. Domba Ekor Tipis (Domba Gembel)
Domba ekor tipis dikenal sebagai domba asli Indonesia dan sering disebut Domba Gembel, dalam Bahasa Inggris disebut Javanesse Thin-Tailed sheep.
Pada awalnya domba ini berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat, namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Ciri-ciri domba ekor tipis :
Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan domba jantan 30-40 kg dan domba betina 15-20 kg.
Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain.
Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak.
Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung.
Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk.
Keunggulan domba ekor tipis ini adalah bersifat prolific (dapat melahirkan anak kembar 2-5 ekor setiap kelahiran), mudah berkembang biak dan tidak dipengaruhi musim kawin, serta mampu beradaptasi pada daerah tropis dan makanan yang buruk.
Domba Ekor Gemuk dikenal juga dengan nama Domba Kibas (di Jawa), juga dikenal sebagai domba Donggala (di Sulawesi Selatan). Domba ini berasal dari Asia Barat atau India yang dibawa oleh pedagang bangsa Arab pada abad ke-18. Pada sekitar tahun 1731 sampai 1779 pemerintah Hindia Belanda telah mengimpor domba Kirmani, yaitu domba ekor gemuk dari Persia.
Pada awalnya domba Ekor Gemuk berkembang di Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara (terutama di Lombok). Namun saat ini sudah berkembang di seluruh Indonesia.
Domba ini beradaptasi dan tumbuh lebih baik di daerah beriklim kering.
Ciri-ciri domba ekor gemuk :
Bentuk badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya.
Berat domba jantan mencapai 40-60 kg, sedangkan domba betina 25-50 kg.
Tinggi badan pada jantan dewasa antara 52 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 47 – 60 cm.
Warna bulu wolnya putih dan kasar.
Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil karena tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bagian ekor berfungsi sebagai sumber energi pada musim paceklik.
Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke empat kakinya kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan ekornya yang gemuk.
Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk.
Keunggulan Domba Domba ekor gemuk ini adalah tahan terhadap panas dan kering.
6. Domba Hampshire
Domba Hampshire dikembangkan di daerah Hampshire, Inggris, pada abad ke-19 melalui persilangan antara domba Southdown jantan dengan domba betina keturunan Wiltshire Horn dan Berkshire Knot.
Ciri-ciri Domba Hampshire :
Wajah berwarna gelap
Bulu panjang dan tebal berwarna coklat.
Telinga agak melengkung.
Kaki berwarna hitam dan tidak ditutupi wol
Domba Polwarth merupakan tipe dual-purpose, dikembangkan di Victoria, Australia sejak tahun 1880. Merupakan persilangan antara Merino (75%) dan Lincoln (25%).
Domba Polwarth memiliki tubuh yang besar, tegap, pemeliharaannya mudah dan memiliki produktivitas wool yang tinggi dengan serat bulu berdiameter antara 22-25 mikron.
8. Domba Portland
Domba Portland berasal dari Inggris dan merupakan salah satu breed Dorset.
Bertubuh kecil dan dipenuhi oleh wool kecuali pada bagian wajah dan kaki bagian bawah yang berwana kecoklatan. Domba yang baru lahir berwarna dan berwarna agak keputih-putihan atau abu-abu selama beberapa awal bulan kehidupan. Tanduk muncul setelah dewasa dan berbentuk spiral.
9. Domba Rambouillet
Domba Rambouillet berasal dari Prancis disebut juga Merino Prancis. Domba Rambouillet merupakan tipe dwiguna.
Ciri-ciri Domba Rambouillet :
Badan besar, dalam, lebar dan padat dengan tulang-tulang yang kuat.
Kepala tegak.
Domba jantan bertanduk besar sedangkan betina tidak bertanduk
10. Domba Norwegia (Villsau)
Memiliki muka yang kecil dengan kaki yang bagus dan bulu yang berwarna hampir putih sampai keabu-abuan, cokelat gelap dan hitam. Berat jantan dewasa sekitar 43 kg dan betinanya 32 kg.
11. Domba Southdown
Domba Southdown berasal dari Inggris dan merupakan tipepedaging.
Ciri-ciri Domba Southdown :
Tubuh kecil, lebar dan dalam, bentuk bulat, daging padat dan kaki pendek.
Garis punggung lurus, leher pendek dan tebal.
Telinga pendek dengan ujung bulat dan tidak bertanduk.
PROGRAM INVESTASI NUZA FARM
NUZA FARM
081285231291- 02193828434
www.nuzafarm.blogspot.com
Latar Belakang:
1. Pemilihan Domba Garut dalam Program Kemitraan ini adalah :
·
Tampilan Fisik Domba Garut yaitu memiliki rangka badan yang tinggi dan tegap,
bulu yang tebal dan mengkilap serta tanduk yang unik
·
Bobot Bersih daging/karkas-nya bias mencapai
50% bila dibandingkan berat hidupnya, jauh lebih besar dari persentase karkas yang didapat dari jenis domba lain/kambing yang berkisar hanya 35-40%.
·
Daging domba lebih empuk dengan kualitas serat yang bagus
·
Kadar
kolesterol domba Garut bahkan lebih rendah dari Sapi
·
Domba Garut yang memiliki Tanduk yang unik dan eksotik seringkali mendongkrak harga jualnya terutama bagi kolektor domba garut dan pecinta seni adu ketangkasan Domba Garut
·
Harga Domba Garut relative stabil cenderung naik
2. Membentuk sebuah Peternakan yang
focus untuk jenis Domba Garut, yang nantinya menjadi sumber Penghasilan yang menjanjikan bagi setiap mitra NUZA Farm
3. Permintaan Pasar Dalam Negeri maupun Permintaan ekspor yang masih terbuka luas karena belum bias terpenuhi oleh produksi DombaGarut yang sudah ada saat ini.
Keuntungan Program
Kemitraan Investasi Domba Garut
1. Mitra bisa memiliki ternak tanpa harus membuat kandang, memberi makan, dan mengurus domba Garut sendiri, karena semuanya akan dikerjakan oleh NUZA Farm
2. Jika terjadi Domba mati pada saat pemeliharaan di NUZA Farm, maka itu menjadi tanggung jawab NUZA Farm untuk mengganti domba yang mati tersebut.
3. Mitra hanya melakukan pembayaran untuk domba 1 (satu) kali di awal program, selanjutnya biarkan kami yang bekerja untuk mengurus ternak mitra.
4. Sistem pembagian hasil adalah mudharabah (50% - 50%) untuk Mitra dan NUZA Farm
5. Setiap pengeluaran untuk keperluan peternakan seperti: Pengadaan Pangan, Pemeliharaan kesehatan, Gaji tenagakerja, dan ketersediaan bakalan untuk program
breeding domba adalah tanggung jawab NUZA Farm
6. Ketersediaan pasar untuk Domba hasil peternakan antara mitra dan NUZA Farm akan di akomodir oleh NUZA Farm, sehingga mitra tidak perlu bingung untuk pemasaran domba tersebut
JENIS PROGRAM
INVESTASI
A.
Ternak Domba Garut Betina masa Kontrak Program 24 s.d 36 bulan (KODE DG01)
Deskripsi:
Biaya Investasi awal
2.800.000/ekor
Harga Termasuk:
1.
1 Ekor Domba Betina kualitas unggulan siap kawin seharga Rp. 2.300.000
2.
Biaya Kandang selama masa kontrak Rp. 500.000
Asumsi Pendapatan dengan rata-rata kelahiran 2
ekor/kelahiran jenis kelamin berpasangan
Bulan
|
Domba 1
|
Domba 2
|
Domba 4
|
|||
1
|
1
|
|||||
7
|
2
|
3
|
||||
8
|
||||||
9
|
1
|
|||||
15
|
4
|
5
|
||||
16
|
||||||
17
|
1
|
2
|
||||
23
|
6
|
7
|
10
|
11
|
||
24
|
||||||
25
|
1
|
2
|
4
|
|||
31
|
8
|
9
|
12
|
13
|
14
|
15
|
32
|
Total Perhitungan Pendapatan pada akhir program:
# 4 Ekor Domba Jantan Dewasa harga @ 2.000.000,- = 8.000.000,-
# 3 Ekor Domba Anak Jantan lepas sapih harga @ 1.000.000,- = 3.000.000,-
# 4 Ekor Domba Betina Dewasa harga @ 1.500.000,- =
6.000.000,-
# 3 Ekor Domba Anak Betina lepas sapih @ 700.000,- =
2.100.000,-
TOTAL = 19.100.000,-
Mudharabah Bagi Hasil (50% : 50 %)
= 19.100.000 : 2 = 9.050.000
Mitra = 9.050.000 + 2.800.000 (domba induk awal) = 11.850.000
Catatan:
Pendapatan diatas adalah pendapatan dari investasi 1 (satu) ekor domba selama
36 bulan, jika investasi lebih dari satu ekor maka hasilnya menjadi kelipatannya
Ketentuan:
1. Domba indukan awal adalah milik mitra dan akan diperhitungkan kembali pada akhir periode investasi
2. Jumlah kelahiran domba tidak tetap, asumsi diatas adalah perkiraan kelahiran
normal, adakalanya domba melahirkan 1 anak, 2 anak, atau lebih, dengan jenis kelamin kelahiran yang juga berbeda dari asumsi kelahiran diatas
3. Harga Domba dalam asumsi pendapatan diatas dihitung berdasarkan harga normal terendah
pada hari-hari biasa diluar Hari Raya, dan harga memiliki kecendrungan untuk naik terutama pada Hari Raya (khusus domba Jantan).
Kami akan melakukan konfirmasi atas harga domba yang akan dibeli kepada Mitra pada saat domba akan di jual.
4. Khusus Domba Jantan, jika mitra ingin melakukan ibadah kurban dengan domba yang saat ini diinvestasikan maka Mitra harus melakukan konfirmasi 3 (tiga) bulan sebelum Hari Raya, agar kami bisa memisahkan domba milik Mitra (jika ada dan sudah memenuhi usia minimal kurban) yang akan dijadikan Kurban dan memulai program Fattening (penggemukan)
5. Setiap anak domba yang dihasilkan dari breeding akan dimiliki oleh kedua belah pihak dengan ketentuan sbb:
a. Jika domba melahirkan 1 ekor anak,
maka mitra dan NUZA farm memiliki ½ (setengah) bagian dari anak domba tersebut
b. Jika domba melahirkan kembar
2 jantan / betina maka mitra dan NUZA farm memiliki 1 (satu) bagian dari domba tersebut
c. Jika domba melahirkan kembar sepasang maka mitra dan NUZA farm memiliki ½ (setengah) bagian dari masing-masing domba jantan dan betina (sepasang)
B.
Tabungan Investasi Domba Garut Jantan untuk Qurban (DG02)
Tujuan dari Tabungan Domba Garut Jantan untuk Qurban ini adalah bagaimana Mitra bisa mendapatkan harga yang lebih murah untuk Domba Garut Kualitas Bagus yang akan digunakan untuk Qurban
BeratHidupDomba (Kg)
|
HargaHari Raya (Rp)
|
HargaInvestasi (Rp)
|
20 – 22
|
1.750.000
|
1.550.000
|
23 – 25
|
2.000.000
|
1.750.000
|
26 – 28
|
2.250.000
|
1.950.000
|
29 – 32
|
2.550.000
|
2.250.000
|
33 - 35
|
2.800.000
|
2.450.000
|
36 - 38
|
3.000.000
|
2.650.000
|
39 - 42
|
3.350.000
|
2.950.000
|
42 - 50
|
4.000.000
|
3.500.000
|
·
Note
: harga dapat berubah setiap tahun @ 2013
Keuntungan Investasi Domba Garut Jantan untuk Qurban:
1. Harga yang didapat oleh mitra lebih murah dibandingkan jika mitra membeli langsung pada waktu hari Raya
2. Harga investasi yang kami tawarkan bias dicicil dalam 3 periode pembayaran
40 % dari harga :
Awal pendaftaran investasi
30 % dari harga :
Bulan ke-6 setelah pendaftaran
30 % sisanya : Dibayarkan 1
bulan sebelum hari Raya
3. Dapatkan Potongan 50.000/ekor setiap pembelian diatas 4 ekor dalam satu nama dan satu wilayah kirim.
4. Free 1 DombaUk. 20 – 22 kg untuk mitra yang berhasil mempromosikan dan mendapatkan mitra baru pada program investasi Domba Garut Jantan, untuk min. 15 mitra
5. Mitra bisa menjual lagi Domba Garut hasil investasi diatas dengan harga Hari Raya yang
tercantum diatas bahkan lebih tinggi dari harga tersebut.
6. Domba Garut yang siap di kurbankan akan diantarkan kepada Mitra Maks H-3 sebelum hari Raya sehingga Mitra tidak perlu sibuk dan
repot untuk mengurus domba tersebut dari jauh-jauh hari yang akan menyita waktu Mitra.
Cat: harga diatas tidak termasuk ongkir kewilayah mitra
REGISTRASI:
1. Calon mitra melakukan pendaftaran melalui sms ke 0812-8523-1291 atau BBM ke 32262FB7 dengan format Daftar
(KODE)#Nama#Umur#Alamat#Email#No.HP
Contoh:
2. Selanjutnya kami akan mengirimkan Formulir Registrasi melalui email yang harus diisi oleh Calon Mitra.
3. Setelah mitra mengirimkan kembali Formulir Registrasi melalui email kepada kami maka selanjutnya Mitra harus mengirimkan biaya investasi seperti tertera diatas, konfirmasi setelah transfer
4. Kami akan mengirimkan kwitansi pembayaran kepada calon mitra sebagai tanda bahwa Calon Mitra telah menjadi Mitra NUZA Farm.
5. Untuk selanjutnyapada Program Ternak Domba BetinaKode DG01 maka pihak NUZA Farm akan mengirimkan laporan perkembangan domba secara bertahap kepada Mitra.
Hormat Kami
Agam perdana
NUZA Farm 081285231291 – 021-93828434
www.nuzafarm.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)